Jumat, 17 April 2015

Jum'ah Barokah #1

Ceramah Khatib jum'at di Politeknik Negeri Padang yang dibawakan oleh Bapak Eng. Rahmadi Kurnia yang dapat dipetik :
Hadits Nabi Muhammad SAW yang cukup panjang, kira-kira ceritanya begini:
Ada tiga orang yang menderita penyakit berbeda-beda, yaitu penyakit kulit, rambut di kepala tidak tumbuh, dan buta. Suatu waktu Allah SWT memerintahkan malaikat menyamar untuk menemui mereka bertiga pada tempat yang berbeda-beda. 
Pertama ditemui lah orang yang menderita penyakit kulit, Malaikat pun bertanya kepadanya:
"Apakah yang engkau inginkan di dunia ini?", maka menjawablah orang ini " Yang Saya inginkan adalah sembuh dari penyakit ini", Malaikat pun mengobatinya, dengan izin Allah SWT penyakit orang tersebut sembuh. Malaikat betanya kembali:
" Harta apakah yang engkau inginkan?" Orang tersebut menjawab : " Satu ekor unta". Malaikat memberikan satu ekor unta betina yang sedang mengandung.

Setelah itu Malaikat menemui orang yang rambut tidak tumbuh dikepalanya. Hal yang sama dilakukan Malaikat:
"Apakah yang engkau inginkan di dunia ini?" Orang tersebut menjawab : " Saya ingin kepala ini ditumbuhi rambut" Dengan izin Allah SWT malaikat mengobati penyakit orang tersebut dan tumbuhlah rambutnya. "Harta apakah yang engkau inginkan?" tanya Malaikat kembali. Orang tersebut menjawab "Satu ekor sapi saja". Malaikatpun memberi satu ekor sapi betina dalam keadaan mengandung. 

Lalu malaikat pun pergi menemui orang buta. saat bertemu dengan orang buta, hal yang sama dengan dua orang di atas dilakukan oleh Malaikat:
"Apakah yang engkau inginkan di dunia ini?" Orang tersebut menjawab : " Saya ingin bisa melihat" dengan izin Allah orang tersebut sembuh setelah di obati oleh Malaikat. " Harta apakah yang engkau inginkan?" orang tersebut menjawab " Saya ingin satu ekor kambing". Malaikatpun memberikan satu ekor kambing yang sedang mengandung.

Setelah beberapa lama, harta yang diberikan tersebut telah berkembang biak, dalam riwayat dikatakan memenuhi lembah.
Allah mengirim Malaikat dalam wujud manusia dengan kondisi seperti mereka dahulunya. Malaikatpun menemuinya pada tempat yang berbeda.
Pertama:
Malaikat menemui Orang yang dulunya sakit kulit.
Malaikat: " Saya musafir, yang sedang dalam perjalanan. Bekal saya sudah habis, dan saya diberi petunjuk oleh Allah untuk menemui saudara. boleh kah saya meminta agak satu ekor unta untuk bekal saya dijalan nanti?"
Orang yang dulunya sakit kulit menjawab: " Saya sedang sibuk, unta saya tidak ada"
Malaikat: " bukankah dahulunya saudara seperti saya? Lalu diberi unta yang sekarang berkembang?"
Org tersebut menjawab: " ini dari nenek moyang saya"
Malaikat pun pergi seraya berkata: " Jika saudara berbohong, semoga Allah mengembalikan seperti saudara dulu".

Kedua: 
Setelah dari orang yang dulunya sakit kulit. Malaikat menemui orang yang dulunya botak dengan kondisi seperti orang tersebut dahulunya.
Malaikat :"Saya musafir, yang sedang dalam perjalanan. Bekal saya sudah habis, dan saya diberi petunjuk oleh Allah untuk menemui saudara. boleh kah saya meminta agak satu ekor sapi untuk bekal saya dijalan nanti?
Orang yang dulunya sakit kulit menjawab: " Saya sedang sibuk, sapi saya tidak ada"
Malaikat: " bukankah dahulunya saudara seperti saya? Lalu diberi sapi yang sekarang berkembang?"
Org tersebut menjawab: " ini dari nenek moyang saya"
Malaikat pun pergi seraya berkata: " Jika saudara berbohong, semoga Allah mengembalikan seperti saudara dulu".

Ketiga:
Malaikat menemui orang yang telah sembuh dari penyakit buta dalam kondisi buta pula.
Malaikat :"Saya musafir, yang sedang dalam perjalanan. Bekal saya sudah habis, dan saya diberi petunjuk oleh Allah untuk menemui saudara. boleh kah saya meminta  bekal saya dijalan nanti?
Orang itu menjawab: " Wahai Saudara ku, Aku dahulunya juga seperti engkau. Sekarang pergilah engkau ambil semua yang engkau inginkan, dan tinggalkanlah yang engkau tidak inginkan"
Malaikat: " Sesungguhnya saya adalah untuk menguji engkau. Maka berbahagialah engkau".


Dari cerita tersebut yang dapat diambil kesimpulan adalah pada percakapan terakhir orang buta yang telah sembuh dengan Malaikat yang menyamar sebagai orang yang buta. Kita harus melihat bagaimana kondisi kita dulunya, jangan sesekali menghardik anak buah padahal kita dulunya ketika menjadi anak buah lebih buruk dari mereka. 
dan seperti firman Allah dalam Alquran:
"6. Bukankah, Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu dia melindungi(mu).
7. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.
8. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
9. Maka Terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.
10. Dan terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engaku menghardik(nya)." ( Q.S. Ad-Dhuha: 6-10).


Bukan berarti kita membiarkan orang yang seperti kita dulu, namun kita menasehatinya dengan bijaksana,

0 komentar:

Posting Komentar

 
;