Lulus
SD dengan nilai yang lumayan. Mendaftar ke SMP orang tua tidak menemani. Orang
tua bilang cobalah belajar mandiri. Orang tua mengajarkan anaknya menjadi
mandiri.
Jarak
rumah ke SMP saya itu sekitar 5 KM dari rumah. Kesana saya naik sepeda. Setiap
pagi sebelum berangkat kesekolah, saya dan semua teman-teman berkumpul di
sebuah kedai. Disana kami menunggu teman-teman, setelah lengkap semuanya kami
baru berangkat bersama-sama kesekolah. Dengan bersepeda kesekolah terasa asyik
dan terasa perjalanan serta perjuangannya. Setelah pulang sekolah kami tidak
langsung pulang, berhenti di sebuah jembatan kira-kira 500 m dari sekolah, kami
menunggu semua teman-teman supaya pulangnya bersama-sama.
Kebersamaan
dengan teman-teman itu terasa, jika ada teman yang rusak sepedanya maka yang
lain memboncengnya. Pernah suatu waktu perjalanan pulang di sebuah kebun sawit,
jalanan sedikit menurun. Garpu sepeda teman kami patah sehingga ban depan lepas
dan dia terjatuh kedepan (tersungkur). Kami bukannya menolong, malah
menertawakannya. Karena waktu kejadian dia tidak ada terluka. Salah seorang
dari kami memboncengnya pulang dan yang lain membawa sepedanya yang patah.
Banyak pengalaman dan kejadian semasa bersama-sama dengan teman-teman SMP.
Saat
SMP juga saya mulai mengembangkan kemampuan akademik dengan terbukti menjadi
juara tiga selama dikelas satu SMP dan juara satu selama kelas dua dan kelas
tiganya. Kemampuan lainnya yaitu mencari biaya harian sendiri dengan cara
mengajar mengaji anak-anak di desa, sampai murid saya berjumlah 23 orang.
Setelah satu tahun mengajar mengaji dirumah semenjak kelas dua SMP. Murid-murid
saya dipindahkan ke TPA didesa karena baru di bentuk. Saya diminta jadi tenaga
pengajar disana dengan bayaran Rp.60.000,00/bulannya. Kelas tiga pertengahan
semester satu saya berhenti mengajar mengaji karena ingin fokus menghadapi UN.
Selama
SMP saya memiliki beberapa prestasi akademik yaitu terplilih sebagai perwakilan
SMP untuk olimpiade Fisika tingkat kabupaten, perwakilan SMP untuk lomba
Matematika Olimpiade Pasiad Turkey di Padang, diminta menjadi asisten mengajar
matematika oleh guru matematika saat kelas tiga SMP, perwakilan SMP untuk
cerdas cermat sejarah indonesia, perwakilan SMP untuk Non-Olimpiade Agama
Islam.
Selama
SMP saya ketika kelas 2 menjadi wakil ketua OSIS dan kelas tiga menjadi
koordiator bidang kerohanian. Semasa SMP saya aktif dalam organisasi
disekolah, terutama OSIS. Saya pernah ikut perwakilan kelas untuk menari
dalam acara perpisahan dengan kelas 3, semasa itu saya kelas 2.
Banyak
guru yang begitu dekat dengan, tidak untuk menyombongkan diri,
kedekatan saya itu karena kepintaran saya yang dinilai oleh mereka saat
itu.
Terutama
buk mardhiah selaku guru agama, saya selalu mendapat pukulan dengan rol
besinya setiap terlambat menyiapkan barisan teman2 yang mau masuk
kelas, pukulannya pukulan sayang karena mimik wajah ibuk tersebut saat
memukul tidak mennjukkan sedang marah.....
0 komentar:
Posting Komentar